Declan Rice The Madrid Killer!
![]() |
Declan Rice / Kredit foto: tweetsociety |
Meriam Arsenal benar-benar meledak, kala tim london utara ini berhasil menumbangkan Real Madrid di leg pertama perempatfinal Liga Champions. Los Blancos dihajar dengan skor 3-0. Arsenal vs Real Madrid tanpa balas di Emirates Stadium dan disusul kemenangan di Santiago Bernabeu, Kamis (17/4/2025) Arsenal mengatasi Real Madrid 2-1 pada leg kedua perempatfinal Liga Champions. Meriam London mantap ke semifinal dengan agregat 5-1.
Nama Declan Rice jadi pembeda pada pertandingan leg pertama, Rabu (9/4/2025) malam (WIB). Pada babak pertama Kedua tim bermain imbang 0-0. Arsenal mulai menggila di babak kedua. Declan Rice mencetak brace lewat tembakan bebas dan Mikel Merino menyumbang satu gol untuk memastikan langkah mereka di Liga Champion.
![]() |
Declan Rice The Killer |
Declan Rice sendiri saat ini adalah salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia, dan perjalanan kariernya penuh cerita menarik loh! Awalnya, ia adalah bagian dari akademi Chelsea, tetapi dilepas pada usia 14 tahun. Keputusan itu ternyata menjadi berkah tersembunyi, karena di West Ham United, ia berkembang pesat hingga menjadi kapten tim.
Kepindahan ke Arsenal dan Kedekatan dengan Mason Mount
Pada tahun 2023, Rice mencetak sejarah dengan menjadi pemain termahal Arsenal, dibeli seharga £105 juta. Di Arsenal, ia terus bersinar, bahkan mencetak gol-gol spektakuler. Salah satu alasa mengapa Declan Rice berlabuh ke Arsenal adalah ambisinya untuk bermain di level tertinggi, termasuk Liga Champions, yang tidak dapat ia capai bersama West Ham.
Selain itu, Arsenal menawarkan peluang untuk bersaing memperebutkan gelar juara di berbagai kompetisi, sesuatu yang sangat diinginkan Rice sebagai pemain.
Selain itu, ia juga dikenal sebagai sahabat dekat Mason Mount sejak kecil, dan keduanya tetap menjaga hubungan baik meskipun bermain di klub yang berbeda.
Kekaguman Sang Pelatih
Mikel Arteta begitu terpukau dengan Declan Rice, ia bahkan menyebut Rice sebagai “pemecah batasan” di Arsenal. Salah satu momen yang membuat Arteta benar-benar bangga adalah ketika Rice mencetak gol tendangan bebas luar biasa di Liga Champions melawan Real Madrid—bukan hanya satu gol, tapi dua! Dalam tayangan ulang, ekspresi Arteta saat gol kedua terjadi adalah campuran antara terkejut dan gembira, seperti seorang pelatih yang baru saja melihat muridnya memecahkan rekor.
Rice bukan hanya pahlawan di lapangan, tetapi juga contoh kerja keras yang menginspirasi tim. Ia menghabiskan berjam-jam dalam latihan untuk mengasah tendangan bebasnya, sesuatu yang awalnya bukan bagian dari gaya permainannya. Arteta menyebutnya sebagai pemain yang 'tidak pernah puas' dengan pencapaian biasa-biasa saja. Bahkan, ia memandang Rice sebagai pemain multifungsi—ibarat pisau Swiss Army—yang bisa diandalkan di posisi apa pun dalam lini tengah.
Lebih dari sekadar pemain mahal, bagi Arteta, Rice adalah elemen kunci yang melengkapi puzzle Arsenal, bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan.
Disandingkan dengan Gerrard & Lampard
perbandingan paling menarik adalah dengan legenda Inggris seperti Steven Gerrard dan Frank Lampard. Seperti Gerrard, Rice memiliki semangat kepemimpinan dan insting bertahan yang kuat. Dan seperti Lampard, ia punya kemampuan mencetak gol dari jarak jauh yang terus berkembang, terutama setelah mencetak gol-gol penting untuk Arsenal.
Di level klub, Rice juga kerap disebut sebagai "kuda pekerja" oleh rekan-rekannya di Arsenal seperti Jorginho dan Oleksandr Zinchenko, karena stamina dan daya tahannya yang luar biasa.
Dengan kemampuan teknis yang luar biasa dan mentalitas seorang pemimpin, Rice mencuri perhatian, bukan hanya sebagai pemain, tetapi sebagai simbol ambisi besar Arsenal.
Posting Komentar